Monilia sitophila
Dikenal pula dengan nama ilmiahnya Neurospora sitophila (dahulu Monilia sitophila).
Nama Neurospora berasal dari kata neuron (= sel saraf), karena
guratan-guratan pada sporanya menyerupai bentuk akson. Jamur oncom
termasuk dalam kelompok kapang (jamur berbentuk filamen). Sebelum
diketahui perkembangbiakan secara seksualnya, jamur oncom masuk ke dalam
kelompok Deuteromycota, tetapi setelah diketahui fase seksualnya
(teleomorph), yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom masuk ke
dalam golongan Ascomycota.
Secara umum klasifikasi Jamur oncom, sebagai berikut:
Kingdom: | Fungi |
Phylum: | Ascomycota |
Subphylum: | Pezizomycotina |
Class: | Ascomycetes |
Order: | Sordariales |
Family: | Sordariaceae |
Genus: | Neurospora |
Bonggol jagung tersebut pada umumnya akan terkontaminasi oleh jamur oncom, sehingga warnanya menjadi jingga. Di luar labortorium N. crassa juga terkenal sebagai kontaminan bagi pabrik pengolahan makanan seperti bakeri (roti), karena dapat menimbulkan kerusakan pada produk yang dihasilkan.
Kapang dari genus Neurospora telah lama diketahui dan telah dipelajari sejak 1843. species N. crassa telah banyak digunakan di dalam penelitian laboratorium sejak 1941. Pertumbuhan jamur ini yang sangat pesat, warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidia) yang berbentuk seperti tepung merupakan ciri-ciri khas kapang ini.
Di negara subtropis dan tropis, makanan fermentasi dari kapang telah banyak ditemukan di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rhizopus, Amylomyces, Mucor, Monascus dan Neurospora telah berperan sebagai mikoflora. Dalam kehidupan sehari-hari kapang Neurospora telah memegang peranan penting terutama dalam pengolahan makanan fermentasi. Kapang Neurospora telah dimanfaatkan untuk membuat oncom yang sangat populer bagi masyarakat Jawa Barat. Di Brazil, Neurospora telah digunakan dalam proses pengolahan singkong menjadi minuman fermentasi. Menurut Pandey, A. 2004, dalam Concise encyclopedia of bioresource technology, penerbit The Haworth Press: Beberapa strain dari Neurospora crassa, dapat mengkonversi selulosa dan hemiselulosa menjadi ethanol.
biakan (culture) Neurospora crassa dalam cawan petri
bentuk dari spora Neurospora (perhatikan guratan-guratan di permukaan spora tsb.)
Bentuk askospora dari N. crassa
Foto mikroskopik Neurospora crassa dengan SEM dari spora yang telah berkecambah
SIKLUS HIDUP NYA
jamur oncom adalah Neurospora sitophila merupakan jenis jamur yang tergolong ke dalam Filum Ascomycota. perkembangbiakan secara seksual dengan pembentukan ascosporangia.
1)Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
3)Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
4)Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7)Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8)Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
sedangkan perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan konidia.
1)Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
3)Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium.
4)Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7)Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8)Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
sedangkan perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan konidia.
0 komentar:
Posting Komentar