1. SIKLUS NITROGEN
Pengertian :
suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis
Proses Terjadi :
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi
nitrogen adalah proses alam, biologis atau
abiotik yang mengubah nitrogen
di udara menjadi ammonia (NH3).
Mikroorganisme yang mem-fiksasi
nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen.
Ada 4 macam :
a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan
tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki
nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebuah contoh dari bakteri pengikat nitrogen
adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang hidup dalam nodul akar
kacang-kacangan. Spesies ini diazotrophs. Sebuah contoh dari hidup bebas
bakteri Azotobacter.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu
600 C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk
membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan
dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat
pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit
listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan
terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi
akar baik dalam bentuk ion nitrat
atau ion amonium. Sedangkan
hewan memperoleh nitrogen dari
tanaman yang mereka makan.Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut
akarnya. Jika nitrat diserap,
pertama-tama direduksi menjadi ion
nitrit dan kemudian ion amonium
untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman
yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam
bentuk ion amonium langsung dari
nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino,
nukleotida dan molekul organik kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh bakteri dan
jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat
dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap
utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas
mengoksidasi amonium (NH4 +) dan
mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain,
seperti Nitrobacter, bertanggung
jawab untuk oksidasi nitrit
menjadi dari nitrat (NO3-)
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan
siklus nitrogen. Proses ini
dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium
dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama
respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi
aerobik.
Akibat bagi lingkungan hidup :
Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air
tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air minum,
karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan menyebabkan
sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah mengisi aliran
sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi untuk eutrofikasi,
sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama populasi alga biru-hijau.
Hal ini juga dapat menyebabkan kematian kehidupan akuatik karena permintaan yang
berlebihan untuk oksigen. Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan
hidup (seperti amonia), nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan
jika berkontribusi untuk eutrofikasi ini.
2. SIKLUS SULFUR
Pengertian:
Perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur dioksida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi
Proses terjadi nya :
Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam. Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulfat oleh akar .Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
Akibat bagi lingkungan hidup :
1. Dampak Positif
Belerang dapat digunakan untuk
industry kertas sulfit, pupuk,fungisida, mengsterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering dan , merupakan
insulator yang baik.
2. Dampak Negatif
Belerang juga memiliki dampak negatif yaitu pencemaran udara dan merusak atmosfer.
3. siklus carbon
Pengertian :
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui)
Proses terjadinya:
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2).
Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh
gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar,
meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang
penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon
di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
Akibat bagi lingkungan :Karbon (C) adalah elemen yang paling sering kita temui di dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam tanaman dan hewan.
- Tumbuhan menyimpan Carbon d dalam sari buahnya (dalam bentuk
glukose) dan tanaman juga memanfaatkan carbon (CO2-Carbondioksida) dari
atmosfer untuk membantu proses fotosintesisnya.
- Ketika tumbuhan mati, mereka membusuk dan bakteri pengurai akan menguraikannya menjadi bagian dari tanah, yaitu kompos.
- Karbon yang di dalam tanah (kompos) dalam jangka waktu berjuta-juta
tahun kemudian, akan berubah menjadi fosil, sebagai sumber minyak bumi.
- Sedangkan karbon yg berada di dalam air akan dimanfaatkan tumbuhan air dalam proses fotosintesisnya.
Ketika ada ikan yg memakan tumbuhan ini, maka terjadi perpindahan karbon
(zat makanan/glukose) dari tumbuhan ke ikan. Sedangkan dalam proses
pernafasannya, ikan akan mengeluarkan carbon, dalam bentuk CO2
(karbondioksida)
- Kelanjutan dari fosil yg telah berubah menjadi sumber minyak
bumi,carbon yg terkandung akan di suling (diolah) menjadi berbagai macam
jenis minyak bumi, sebagai sumber energi utama di dunia ini.
- Metode inilah yg menjadi metode utama penghasil sumber energi kita,
untuk menggerakkan mobil,motor, untuk penggerak listrik dan sumber
energi bagi perindustrian.
- Dampak dari pembakaran minyak bumi, CO2 akan dilepaskan ke udara.
Pelepasan CO2 yg berlebih diakibatkan salah satunya oleh deforestation
(penghancuran hutan).
- Dengan tidak adanya hutan, maka CO2 tidak dapat digunakan sebagai
bahan fotosintesis,,akan tetapi akan menumpuk di atmosfer kita.
- Penumpukan CO2 akan mengakibatkan efek rumah kaca dimana sinar UV tidak dapat dipantulkan oleh bumi.
- Sinar UV yg terperangkan di atmosfer akan menaikkan suhu bumi dan berakibat kepada Pemanasan Global.